Apa sih bahaya penggunaan styrofoam ?



Kita mungkin sudah tahu bahwa styrofoam merupakan wadah yang sering digunakan untuk mengemas makanan. Styrofoam sudah banyak digunakan dan termasuk salah satu jenis sampah penyumbang pencemaran. Hal ini dikarenakan styrofoam terbuat dari bahan yang susah diuraikan/didegradasi. Menurut pendapat Siregar (2009), styrofoam merupakan polymer dari stirena yang berbentuk busa dengan titik leleh sebesar 121ÂșC. Dalam industri, styrofoam sering digunakan sebagai bahan insulasi. Bahan ini dapat menahan suhu sehingga benda di dalamnya tetap dingin atau hangat. Sifat ini membuat styrofoam sering digunakan sebagai wadah makanan dan minuman.

Penggunaan styrofoam sebagai wadah kemasan makanan sudah banyak digunakan. Hal ini menyebabkan bertambahnya jumlah sampah yang sukar untuk diuraikan. Penggunaan kemasan styrofoam dapat menimbulkan masalah lingkungan terkait timbunan sampah. Menurut Winarno dan Rully (2015), materi dari styrofoam bersifat non-daur ulang dam non-biodegradable (tidak dapat membusuk menjadi zat konstituen). Produk styrofoam dirancang untuk sekali pakai, namun dibutuhkan waktu beberapa ratus tahun untuk membusuk di lingkungan atau di Tempat Pembuangan Akhir. Di perkotaan, styrofoam hanya terurai menjadi potongan-potongan kecil yang menjadi sampah di laut, taman, ruang terbuka, dan anak sungai atau saluran drainase. Styrofoam lebih lanjut memberikan kontribusi besar sebagai sampah di perkotaan, sehingga bila tidak terpakai berdampak pada masalah pencemaran lingkungan.

Selain berdampak pada lingkungan, penggunaan styrofoam sebagai wadah kemasan makanan juga berdampak kepada kesehatan. Menurut pendapat Ochtavia (2018), BTEX (Benzena, toluena, etilbenzena, xilena) adalah top ranking atas yang ditakuti karena sudah terbukti menyebabkan kanker pada manusia. Kandungan benzena pada kemasan styrofoam akan lebih cepat mencemari makanan yang mengandung lemak, asam, dan alkohol jika dimasukkan dalam keadaan panas. World Health Organization (WHO) telah sejak lama melarang penggunaan styrofoam di dunia. Sementara Jepang melarang penggunaannya karena benzena mengganggu kelenjar endokrin yang berperan pada proses reproduksi manusia. Di Indonesia sendiri baru pemerintah kota Bandung yang telah menetapkan larangan penggunaan styrofoam.

Ayo mulai sekarang buat perubahan
Dengan cara berhenti membeli makanan/minuman dalam kemasan styrofoam
Demi  menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan

Sumber referensi :
Ochtavia, D. C. 2018. “Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Penggunaan Kemasan Busa Putih (Styrofoam) Sebagai Kemasan Makanan”. Skripsi. Bandar lampung : Universitas Lampung
Siregar, B. A. S. 2009.” Pencirian dan Biodegradasi Polipaduan (Styrofoam-Pati) dengan Poliasamlaktat Sebagai Bahan Biokompatible”. Skripsi. Bogor: ITB
Winarno, H dan Rully, P. 2015. “Pengaruh Komposisi Bahan Pengisi Styrofoam pada Pembuatan Batako Mortar Semen Ditinjau dari Karakteristik dan Kuat Tekan”. Jurnal Scientific Pinisi. Vol 1 (1): 1-3


KMPL 2019
BELAJAR BERKARYA BERMAKNA


Komentar

  1. Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
    Kesempatan Menang Lebih Besar,
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    BalasHapus

Posting Komentar