KEMANAKAH PERGINYA SAMPAH PLASTIK BEKAS YANG KITA
PAKAI ?
Pernahkah kita berpikir kemanakah perginya sampah
plastik bekas yang telah kita pakai selesai berbelanja atau membeli
makanan/minuman ?
Dibuang sembarangan?
Ataukah dengan bijaknya di buang ke tempat sampah?
Setelah dibuang ke tempat sampah, adakah yang berani
menjamin kalau sampah tersebut tidak akan merusak lingkungan?
Menurut Sri Bebassari (Ketua Umum Indonesia Solid
Waste Association/ INSWA), jumlah sampah plastik di Indonesia mencapai 5,4 juta
ton per tahun. Berdasarkan literatur dari Bank Dunia “Hotspot Sampah Laut
Indonesia” (2018) diantara 192 negara di dunia, 5 negara bertanggung jawab atas
lebih dari 50% keseluruhan plastik di lautan. Sementara Indonesia menempati
urutan kedua setelah China dari 5 negara tersebut .
Tidakkah kita ingat bahwa di ekosistem perairan
kita terdapat biodiversitas hewan maupun
tumbuhan tingkat rendah yang melimpah. Bagaimana jadinya jika lautan di
Indonesia tercemar oleh limbah plastik ? Jika hewan-hewan tersebut memakan
berbagai macam plastik yang dianggap sebagai makanan, maka hewan tersebut akan
mengalami kematian jika mengkonsumsi plastik dalam jangka waktu panjang. Selain
itu, hewan-hewan tersebut juga sering dikonsumsi oleh manusia. Sehingga memungkinkan
bahwa plastik yang sudah dimakan oleh hewan-hewan tersebut (dalam bentuk
mikroplastik) masuk ke dalam tubuh manusia setelah mengkonsumsi olahan hewan
dari laut. Dimana, hal tersebut dapat mengganggu kesehatan manusia.
Perlu kita ketahui bahwa plastik merupakan bahan
non-biodegradable atau bahan sulit terurai,
perlu beratus-ratus tahun agar plastik tersebut dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Ironisnya lagi, plastik yang
telah terurai dapat mencemari tanah dan air karena mengandung mikroplastik. Padahal air dan tanah tersebut tentu akan
digunakan oleh masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti
memasak, mencuci, minum,
mandi dll. Selain itu, pembakaran sampah plastik juga dapat mengganggu
pernapasan dan menyebabkan efek rumah kaca akibat gas hasil
pembakarannya.Sehingga kesimpulannya adalah kegiatan paling efektif yang dapat kita lakukan dalam mengatasi
maslah tersebut adalah mengurangi penggunaan plastik.
Ayo lakukan perubahan !
Dimulai dari diri kita sendiri !
Kurangi penggunaan kantong plastik, dari hal sederhana seperti:
1.
Membawa totebag
saat berbelanja
2.
Jangan meminta
atau menerima kantong plastik
3.
Membawa tumbler
saat ke sekolah, kampus, kantor dan kemana pun untuk minum
4. Jangan meminta
sedotan plastik saat membeli minuman, alternatif menggunakan sedotan ramah
lingkungan (dari bambu, stainless, dan lain-lain)
5. Usahakan
makan/minum di tempat dan tidak dibungkus
Sayangi alam kita!
Jangan hanya bangga jadi penikmat tanpa memikirkan
masa depan!!
Bawalah perubahan dan Jadilah Pelindung Kehidupan !!
KMPL 2019
BELAJAR BERKARYA BERMAKNA
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
BalasHapusKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802