MIKROPLASTIK
PADA KANTONG TEH
Teh merupakan minuman
yang sering dikonsumsi, terutama oleh masyarakat Indonesia. Namun tahukah
kalian bahwa dibeberapa teh terdapat kandungan mikroplastiknya, terutama teh
celup yang menggunakan kantong ?
Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Laura, et al (2019) dari McGill University, Kanada
menunjukkan bahwa seduhan kantong teh plastik tunggal pada suhu pembuatan
(95 ° C) melepaskan sekitar 11,6 miliar mikroplastik dan 3,1 miliar nanoplastik
ke dalam secangkir minuman. Komposisi partikel yang dilepaskan cocok dengan
partikel dalam kantong teh asli (nilon dan polietilen tereftalat) yang
dianalisis menggunakan Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) dan X-ray
photoelectron spectroscopy (XPS). Tingkat partikel nilon dan polietilen
tereftalat yang dilepaskan dari kemasan teh celup beberapa kali lipat lebih
tinggi dari muatan plastik yang sebelumnya dilaporkan berada dalam makanan lain.
Dalam
penelitian tersebut, digunakan 4 jenis teh yang berbeda. Teh celup teraebut
kemudian dipotong dengan gunting dan
daun teh dihilangkan. Kantong teh dikosongkan dengan tujuan bahwa komposisi
partikel yang dilepaskan berasal dari kantong teh celup sendiri dan bukan dari
tehnya. Pada percobaan tersebut, dilakukan
untuk menyelidiki efek dari pemanasan pada pelepasan partikel dari kantong teh
plastik. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperkirakan bahwa ketika secangkir
teh disiapkan dari satu kantong teh plastik untuk dikonsumsi, seseorang dapat
menelan sekitar 2,3 juta partikel berukuran mikro (> 1 μm) dan 14,7 miliar
partikel submikron (<1 dalam ukuran m).
Mengingat kepadatan PET dan nilon, ukuran dan jumlah rata-rata partikel yang
diamati dan perkiraan ada dalam per cangkir teh. Diperkirakan ketika
minum secangkir dari satu kantong teh celup, seseorang
mungkin menelan 13−16 μg plastik mikro dan partikel nano. Berdasarkan analisis
SEM menunjukkan bahwa bahan teh celup
mungkin rapuh sehingga suhu tinggi dapat meningkatkan pelepasan partikel dari
teh celup. Mekanisme dimana nilon dan PET terdegradasi terbentuk nanopartikel
belum dipelajari. Ilmu polimer literatur menunjukkan bahwa polimer ini menurun
pada suhu lebih tinggi dari 95 ° C di mana polimer mengalami gangguan pada
struktur molekul.
Jadi, perlu dilakukan studi dan
penelitian lebih lanjut tentang mikroplastik yang terkandung di dalam kantong
teh. Kita dapat mengantisipasi kemungkinan konsumsi mikroplastik dari kantong
teh dengan mengkonsumsi teh seduh meskipun membutuhkan waktu yang sedikit lebih
lama daripada pembuatan teh dengan cara celup.
Sumber Referensi:
Laura M. Hernandez., Elvis Genbo
Xu., Hans C. E. Larsson., Rui Tahara., Vimal B. Maisuria., and Nathalie
Tufenkji. 2019. “Plastic Teabags Release Billions of Microparticles and
Nanoparticles into Tea”. Environmental
Science & Technology. Vol 40: 1-11
KMPL 2019
BELAJAR BERKARYA BERMAKNA
Artikel menarik
BalasHapusKunjungi ittelkom-sby.ac.id